“Ada selokan di depan rumah yang menjadi tempat buangan sampah. Dan rumah yang saya tempati menghadap jalan besar. Jadi saya melihat dan mengalami sendiri bagaimana sampah memang harus dikelola dengan benar,” Bapak Harsono mengawali perbincangan, Selasa (3/11), setelah Rapat Pemantapan Pengurus Bank Sampah Dukuh Daleman, di rumah Pak Parno, Ketua RT 14 RW 7 Dukuh Dakeman, Palar, Trucuk, Klaten.
“Selokan yang dibangun untuk memperlancar aliran air akan terganggu jika dipenuhi sampah. Karena melihat dan mengalami sendiri, saya membersihkan sampah di selokan depan rumah,” lanjut Bapak Johanes Harsono, S.E., anggota BPD Desa Palar.
“Saya memulai dari rumah di mana saya tinggal. Setelah dipilah, sampah dimasukkan di bak sampah. Ada plastik, kertas, mainan anak yang sudah rusak, dan sebagainya. Jika sudah cukup banyak, saya membawa pilahan sampah tersebut ke pengepul di Troketan, Pedan. Sampah yang tak laku dijual ya dibakar”. Bapak Harsono mengingat Rapat-rapat RT pada akhir 2013 sudah mengagendakan pengelolaan sampah di Dukuh Daleman.
“Rintisan pendirian bank sampah di Desa Palar menjadi tepat dengan pengalaman warga selama ini. Gerakan menjaga kebersihan dengan mengurangi sampah terjawab dengan bank sampah. Yang penting lingkungan menjadi bersih sebab pengurus dan warga bersama-sama mengelolanya di bank sampah. Ini yang menjadi impian saya sejak dulu”. (imron)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar